Akhirnya, setelah mempertimbangkan segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari sebuah penulisan buku, saya memutuskan untuk menerbitkan psikomemoar saya. Psikomemoar itu saya beri judul "Gelombang Lautan Jiwa", yaitu kisah perjalanan hidup saya mulai sejak dalam kandungan -- ketika digodam oleh minuman beralkohol karena tak ada biaya untuk hidup -- hingga saat setelah saya bergabung dengan Perhimpunan Jiwa Sehat.
Psikomemoar saya itu mencakup perjalanan hidup yang terentang sepanjang 31 tahun, termasuk di dalamnya perjalanan pemulihan dari skizofrenia selama 11 tahun. Ternyata adalah tidak mudah untuk menggambarkan hidup yang begitu berliku-liku, kaya akan onak dan duri; saya pun kadang-kadang terhenyak, merenung menahankan nyeri, karena harus menceritakan secara gamblang apa yang terjadi dalam hidup saya secara jujur, tanpa tedeng aling-aling. Kekuatan yang membuat saya terus menulis psikomemoar itu adalah dukungan dari kawan-kawan sesama Orang dengan Skizofrenia (ODS), yang pada umumnya berpendapat bahwa di balik kenyerian dalam penulisan psikomemoar itu terdapat pelajaran berharga yang dinanti oleh ODS lainnya.
Karya saya itu melandaskan diri pada mazhab psikologi Viktor Frankl yang mengatakan bahwa yang dicari dalam hidup seorang manusia adalah makna. Ia menentang pendapat Freud dan Adler yang masing-masing berpendapat bahwa yang kuat dalam diri manusia adalah "hasrat untuk memuaskan diri" dan "hasrat untuk berkuasa".
Penulisan memoar itu menghabiskan waktu sekitar 4 bulan, tapi yang panjang dalam penulisan itu adalah menunggu: menunggu apa yang akan terjadi kemudian setelah saya menuliskan kalimat terakhir. Dan ternyata memang Tuhan menganugerahkan pencerahan dalam penulisan itu, filosofi ala Frankl itu saya temukan ketika menulis psikomemoar tersebut.
Saat ini psikomemoar tersebut tengah ditawarkan ke sebuah penerbit. Doakan ya, mudah-mudahan diterima. [Anta Samsara]